Setlah pemeritah pusat mencanangkan program hemat energi, seorang kepaa daerah membuat gebrakan. Tak hanya melarang mobil dinas minum besin bersubsidi, kepala daerah itu memerintahkan mobil dinas di ganti kuda.
Kebijakan ini ditenteng para penjabat
yang selama ini sudah keenakan naik mobil dinas.
"Yang benar saja, Pak, Masak saya berangkat ke kantor naik jaran?" celetuk seorang penjabat
Ketika pro kontra mobil dinas diganti kuda masih bergulir, kepala daerah itu mengeluarkan kebijakan baru yang juga mengundan kotroversi. Kebijakan itu adalah menghilankan posisi wakil.
Kebijakan ini ini di tentang habis-habisan oleh DPRD. Mereka bahkan mengacam akan mengulingkan si kepala daerah.
Wartawan pun berdatangan ke kantor DPRD untuk meliput penolakan itu.
"Mengapa DPRD menolak keras kebijakan daerah," tanya wartawan kepada angota DPRD paling vokal.
"Coba bayangkan, kalau kebijakan itu dijalankan, maka wakil kepala sekolah jadi kepala sekolah, wakil camat jadi camat, wakil kepala dinas jadi kepala dinas. Sebenarnya enak karena naik pangkat. Nah, kalau kami wakil rakyat jadi?"
Wartawan : " RAKYAT DONK!!!"
sumber : SM
Jumat, 01 Juni 2012
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar